Timbunan Jalan pada Tanah Lunak, No : Pt T-09-2002-B (Panduan Geoteknik 2 : Penyelidikan Tanah Lunak Desain & Pekerjaan Lapangan) | Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah | 2002 (Edisi Pertama Bahasa Indonesia) | 108 h | pdf | 1.64 MB | Panduan ini menjelaskan prosedur-prosedur yang harus diterapkan dalam: (a). Studi awal untuk mengumpulkan informasi-informasi yang ada, (b). Informasi-informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan proyek pembangunan jalan sebelum merencanakan penyelidikan lapangan, (c). Menentukan tipe-tipe penyelidikan lapangan serta pengujian laboratorium yang akan dilakukan, (d). Prosedur mendesain penyelidikan lapangan, (e). Persyaratan-persyaratan khusus untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan tertentu pada tanah lunak, sebagaimana juga telah dikemukakan pada manual-manual lainnya untuk keperluan pekerjaan penyelidikan lapangan yang sifatnya rutin, (f). Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi untuk pelaporan dari hasil-hasil pekerjaan yang telah dilakukan, (g). Ceklis untuk meyakinkan bahwa prosedur-prosedur yang tercantum dalam Panduan ini telah diikuti, (h). Prosedur-prosedur yang harus dilaksanakan jika penyelidikan lapangan yang dilakukan tidak mengikuti rekomendasi yang diberikan oleh Panduan ini.
Judul Dokumen
:
Timbunan Jalan pada Tanah Lunak
No : Pt T-09-2002-B
Panduan Geoteknik 2 : Penyelidikan Tanah Lunak Desain & Pekerjaan Lapangan
No : Pt T-09-2002-B
Panduan Geoteknik 2 : Penyelidikan Tanah Lunak Desain & Pekerjaan Lapangan
Penerbit
:
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah
Tahun
:
2002 (Edisi Pertama Bahasa Indonesia)
Halaman
:
108 h
Format File
:
pdf
Ukuran File
:
1.64 MB
Tujuan Dari Panduan Geoteknik 2
Panduan ini menjelaskan prosedur-prosedur yang harus diterapkan dalam:
- Studi awal untuk mengumpulkan informasi-informasi yang ada,
- Informasi-informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan proyek pembangunan jalan sebelum merencanakan penyelidikan lapangan,
- Menentukan tipe-tipe penyelidikan lapangan serta pengujian laboratorium yang akan dilakukan,
- Prosedur mendesain penyelidikan lapangan,
- Persyaratan-persyaratan khusus untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan tertentu pada tanah lunak, sebagaimana juga telah dikemukakan pada manual-manual lainnya untuk keperluan pekerjaan penyelidikan lapangan yang sifatnya rutin,
- Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi untuk pelaporan dari hasil-hasil pekerjaan yang telah dilakukan,
- Ceklis untuk meyakinkan bahwa prosedur-prosedur yang tercantum dalam Panduan ini telah diikuti,
- Prosedur-prosedur yang harus dilaksanakan jika penyelidikan lapangan yang dilakukan tidak mengikuti rekomendasi yang diberikan oleh Panduan ini.
Batasan Dari Panduan Geoteknik 2
Panduan Geoteknik ini memberikan informasi dan petunjuk dalam merencanakan dan melaksanakan penyelidikan lapangan untuk keperluan desain dan pelaksanaan konstruksi timbunan jalan di atas tanah lunak.
Petunjuk yang diberikan dapat pula digunakan untuk pekerjaan timbunan oprit jembatan.
Panduan ini tidak membahas pekerjaan struktur atau permasalahan yang berkaitan dengan perkerasan jalan pada tanah lunak. Tetapi beberapa petunjuk yang diberikan pada Panduan ini dan Panduan Geoteknik lainnya, dapat pula dimanfaatkan untuk keperluan tersebut.
Panduan Geoteknik 2 ini membahas tentang Penyelidikan Lapangan untuk keperluan pekerjaan kegeoteknikan yang meliputi studi meja, peninjauan awal dan investigasi lapangan. Hal ini kadang juga dikenal dengan istilah “Penyelidikan Tanah”.
Pengujian laboratorium dari contoh tanah yang didapat dari penyelidikan lapangan dibahas pada Panduan Geoteknik 3.
Panduan Geoteknik 2 tidak memuat lagi informasi rutin tentang prosedur standar yang digunakan dalam penyelidikan lapangan. Prosedur standar dapat diperoleh dari Manual Penyelidikan Lapangan untuk Jembatan, Departemen Pekerjaan Umum sebagaimana yang telah digunakan sebagai referensi standar dalam penyelidikan lapangan untuk pekerjaan jalan di Indonesia.
DAFTAR ISI
Prakata
Daftar Isi
1
Pendahuluan Panduan Geoteknik 2
1.1
Batasan dari Panduan
1.2
Struktur Manajemen untuk Pekerjaan Geoteknik
2
Definisi Proyek dan Penjelasannya
2.1
Pendahuluan
2.2
Data Proyek
2.2.1
Menyimpulkan Data
2.2.2
Klasifikasi Jalan
2.2.3
Dimensi Timbunan
2.2.4
Umur Pelayanan dari Jalan
2.2.5
Elevasi Rencana Timbunan
2.3
Persyaratan Desain
3
Pendekatan Umum
3.1
Tujuan Penyelidikan
3.2
Metodologi Penyelidikan Lapangan Umum
3.2.1
Pendahuluan
3.2.2
Zonasi dari Tanah
3.2.3
Zonasi dari Proyek
4
Strategi Penyelidikan Lapangan
4.1
Pendahuluan
4.2
Prosedur
4.3
Anggaran Biaya
5
Pengumpulan Data Terdahulu
5.1
Tujuan dan Batasan
5.2
Studi Meja
5.3
Peninjauan Lokasi
6
Perencanaan & Desain Penyelidikan Lapangan
6.1
Pendahuluan
6.2
Penyelidikan Lapangan Awal
6.3
Penyelidikan Utama
6.3.1
Lokasi dari Titik Penyelidikan
6.3.2
Metode dan Lokasi Pengambilan Contoh Tanah
6.4
Penyelidikan Lapangan Tambahan
7
Pemboran dan Pengambilan Contoh Tanah
7.1
Metoda Pemboran dan Aplikasinya
7.1.1
Pendahuluan
7.1.2
Pemboran Putar
7.1.3
Pemboran dengan Auger
7.1.4
Pemboran dengan Pembilasan
7.2
Stabilisasi Lubang Bor
7.2.1
Pipa Lindung
7.2.2
Lumpur Pemboran
7.2.3
Air
7.3
Membersihkan Lubang Bor
7.3.1
Pembersihan dengan Sirkulasi Lumpur Pemboran
7.3.2
Pembersihan dengan Cara Mekanik
7.4
Pengambilan Contoh Tanah
7.4.1
Sumber-sumber Gangguan Pada Contoh Tanah
7.4.2
Klasifikasi Kualitas Contoh Tanah
7.4.3
Evaluasi Kualitas di Lokasi
7.4.4
Metode Pengambilan Contoh Tanah
7.4.5
Penanganan Contoh Tanah
7.4.6
Pengiriman Contoh Tanah ke Laboratorium
8
Pengujian Lapangan: Pertimbangan-pertimbangan Khusus
8.1
Pendahuluan
8.2
Uji Penetrasi Konus (CPT)
8.3
Uji Baling Lapangan (FVT)
8.4
Permeabilitas Lapangan
8.4.1
Pengukuran Permeabilitas dengan Pisometer
8.4.2
Pengukuran Permeabilitas dengan Permeameter yang Membor Sendiri
9
Pencatatan Data
9.1
Catatan Pemboran
9.2
Catatan Pendugaan
9.3
Catatan Pengujian Langsung di Lapangan
9.4
Identifikasi Lapangan dan Klasifikasi Tanah
9.4.1
Pemeraan Profil Tanah
10
Perencanaan & Desain Penyelidikan Lapangan
10.1
Pendahuluan
10.2
Penyelidikan Lapangan Awal
10.3
Penyelidikan Utama
11
Laporan
12
Referensi
Lampiran
0 komentar:
Posting Komentar