Kamis, 16 Juni 2011

Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung [SNI-1726-2002]

Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung [SNI-1726-2002] | Tim Penyusun | Puslitbang PU | 2002 | Bahasa Indonesia | 69 h | pdf | 336.6 KB | Standar ini dimaksudkan sebagai pengganti Standar Nasional Indonesia SNI 03-1726-1989 dan untuk selanjutnya menjadi persyaratan minimum perencanaan ketahanan gempa untuk struktur gedung, kecuali untuk struktur bangunan yang ditentukan dalam Pasal 1.2. Syarat-syarat perencanaan struktur gedung tahan gempa yang ditetapkan dalam Standar ini tidak berlaku untuk bangunan sebagai berikut : - Gedung dengan sistem struktur yang tidak umum atau yang masih memerlukan pembuktian tentang kelayakannya; - Gedung dengan sistem isolasi landasan (base isolation) untuk meredam pengaruh gempa terhadap struktur atas; - Bangunan Teknik Sipil seperti jembatan, bangunan air, dinding dan dermaga pelabuhan, anjungan lepas pantai dan bangunan non-gedung lainnya; - Rumah tinggal satu tingkat dan gedung-gedung non-teknis lainnya. Standar ini bertujuan agar struktur gedung yang ketahanan gempanya direncanakan menurut Standar ini dapat berfungsi : - menghindari terjadinya korban jiwa manusia oleh runtuhnya gedung akibat gempa yang kuat; - membatasi kerusakan gedung akibat gempa ringan sampai sedang, sehingga masih dapat diperbaiki; - membatasi ketidaknyamanan penghunian bagi penghuni gedung ketika terjadi gempa ringan sampai sedang; - mempertahankan setiap saat layanan vital dari fungsi gedung.
Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung [SNI-1726-2002]
Judul Buku
:
Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung [SNI-1726-2002]
Penulis
:
Tim Penyusun
Penerbit
:
Puslitbang PU
Tahun
:
2002
Bahasa
:
Bahasa Indonesia
Halaman
:
69 h
Format File
:
pdf
Ukuran File
:
336.6 KB
Standar ini dimaksudkan sebagai pengganti Standar Nasional Indonesia SNI 03-1726-1989 dan untuk selanjutnya menjadi persyaratan minimum perencanaan ketahanan gempa untuk struktur gedung, kecuali untuk struktur bangunan yang ditentukan dalam Pasal 1.2.
Syarat-syarat perencanaan struktur gedung tahan gempa yang ditetapkan dalam Standar ini tidak berlaku untuk bangunan sebagai berikut :
  • Gedung dengan sistem struktur yang tidak umum atau yang masih memerlukan pembuktian tentang kelayakannya.
  • Gedung dengan sistem isolasi landasan (base isolation) untuk meredam pengaruh gempa terhadap struktur atas.
  • Bangunan Teknik Sipil seperti jembatan, bangunan air, dinding dan dermaga pelabuhan, anjungan lepas pantai dan bangunan non-gedung lainnya.
  • Rumah tinggal satu tingkat dan gedung-gedung non-teknis lainnya.
Standar ini bertujuan agar struktur gedung yang ketahanan gempanya direncanakan menurut Standar ini dapat berfungsi :
  • menghindari terjadinya korban jiwa manusia oleh runtuhnya gedung akibat gempa yang kuat;
  • membatasi kerusakan gedung akibat gempa ringan sampai sedang, sehingga masih dapat diperbaiki;
  • membatasi ketidaknyamanan penghunian bagi penghuni gedung ketika terjadi gempa ringan sampai sedang;
  • mempertahankan setiap saat layanan vital dari fungsi gedung.
Standar ini menggunakan acuan dokumen:
  • SNI 03-1726-1989, “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah Dan Gedung”, Kantor Menteri Negara Pekerjaan Umum, Dit. Bintek, Ditjen Cipta Karya, 3 No. 1997;
  • National Earthquake Hazards Reduction Program (NEHERP) Recommended Provisions for Seismic Regulation for New Buildings and Other Structures, 1997 Edition, Part 1 – Provisions, Part 2 – Commentary; FEMA 302, Feb. 1998
  • Uniform Building Code (UBC), 1997 Edition, Volume 2, Structural Engineering
DAFTAR ISI
PRAKATA
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR

1.
RUANG LINGKUP

2.
ACUAN

3.
ISTILAH DAN NOTASI

3.1.
Istilah
3.2.
Notasi

4.
KETENTUAN UMUM

4.1.
Gempa Rencana dan Kategori Gedung
4.2.
Struktur Gedung Beraturan dan Tidak Beraturan
4.3.
Daktilitas Struktur Gedung dan Pembebanan Gempa Nominal
4.4.
Perencanaan Beban dan Kuat Terfaktor
4.5.
Perencanaan Kapasitas
4.6.
Jenis Tanah dan Perambatan Gelombang Gempa
4.7.
Wilayah Gempa dan Spektrum Respons
4.8.
Pengaruh Gempa Vertikal

5.
PERENCANAAN UMUM STRUKTUR GEDUNG

5.1.
Struktur Atas dan Struktur Bawah
5.2.
Struktur Penahan Beban Gempa
5.3.
Lantai Tingkat Sebagai Diafragma
5.4.
Eksentrisitas Pusat Massa Terhadap Pusat Rotasi Lantai Tingkat
5.5.
Kekakuan Struktur
5.6.
Pembatasan Waktu Getar Alami Fundamental
5.7.
Pengaruh P-Delta
5.8.
Arah Pembebanan Gempa

6.
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERATURAN

6.1.
Beban Gempa Nominal Statik Ekuivalen
6.2.
Waktu Getar Alami Fundamental
6.3.
Analisis Statik Ekuivalen

7.
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG TIDAK BERATURAN

7.1.
Ketentuan Untuk Analisis Respons Dinamik
7.2.
Analisis Ragam Spektrum Respons
7.3.
Analisis Respons Dinamik Riwayat Waktu

8.
KINERJA STRUKTUR GEDUNG

8.1.
Kinerja Batas Layan
8.2.
Kinerja Batas Ultimit

9.
PENGARUH GEMPA PADA STRUKTUR BAWAH

9.1.
Pembebanan Gempa dari Struktur Atas
9.2.
Pembebanan Gempa dari Gaya Inersia
9.3.
Pembebanan Gempa dari Tanah Sekelilingnya

10.
PENGARUH GEMPA PADA UNSUR SEKUNDER, UNSUR ARSITEKTUR DAN INSTALASI MESIN DAN LISTRIK

10.1.
Ruang Lingkup Pengamanan
10.2.
Tambatan
10.3.
Hubungan Antar-Unsur
10.4.
Pemutusan Otomatis Operasi Mesin dan Alat
10.5.
Pengaruh Gempa Rencana

LAMPIRAN A : PENJELASAN

A.1.
Ruang Lingkup
A.3.
Istilah Dan Notasi
A.4.
Ketentuan Umum
A.5.
Perencanaan Umum Struktur Gedung
A.6.
Perencanaan Struktur Gedung Beraturan
A.7.
Perencanaan Struktur Gedung Tidak Beraturan
A.8.
Kinerja Struktur Gedung
A.9.
Pengaruh Gempa pada Struktur Bawah
A.10.
Pengaruh Gempa pada Unsur Sekunder, Unsur Arsitektur dan Instalasi Mesin dan Listrik

LAMPIRAN B :

B.1.
Perencanaan Beban Dan Kuat Terfaktor Untuk Fondasi
B.2.
Penjelasan Perencanaan Beban Dan Kuat Terfaktor Untuk Fondasi

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More